Mendaki
Gunung Bukan Hanya Tentang Pemandangan Yang indah Saja
Saat ini banyak
kalangan anak remaja yang axis di dunia travelling, dan kebanyakan mereka
melakukan pendakian gunung, beda dari 10 tahun yang dulu, dulu gunung-gunung
masi sepi sekarang rame bahkan ada yang mengatakan seperti pasar, dikarenakan
keramaiannya yang hampir seperti pasar. Maklum saja seperti itu, sekarang
gunung adalah tempat favorit para anak-anak travelling. Banyak foto-foto yang
tersebar di sosial media “berfoto di puncak gunung sambil memegang kertas yang
bertuliskan ...kapan kesini? ...aku tunggu kamu di puncak?” itu emang beneran
mau nunggu ya? Hihihi :D
Setiap orang
berbeda-beda, tentu saja suatu hal yang dia lakukan saat mendaki gunung juga
akan berbeda. Banyak orang-orang yang mendaki gunung hanya ingin menikmati
pemandangannya saja, juga ada pendaki alay mendaki hanya ingin berfoto-foto
saja dan tidak bertanggung jawab, sampah ga dibawa turun, juga ada yang
menginginkan capek yang dia dapat dari mendaki gunung, termasuk saya. Yang saya
kangen dari mendaki gunung salah satunya capek, karena bukan hanya sekedar
capek tapi banyak kenangan yang di dapat dari capekknya itu.
Mendaki gunung bukan
hanya tentang pemandangan yang indah saja melainkan perjuangan yang dia lalui
selama menuju puncak. Dia harus melewati jalan yang sulit dilalui licin, batu,
jurang. Ketika melihat foto seseorang yang berada di puncak gunung pasti dia
tidak akan menanyakan bagaimana perjuangan bisa sampai ke puncak, mereka yang
melihat foto-foto di puncak gunung hanya akan menilai seseorang ketika sampai
di puncaknya saja.
“Aku tak akan menunggumu di puncak, melainkan aku akan berjuang bersamamu untuk menuju puncak” #Amnanymous
ConversionConversion EmoticonEmoticon